1. Mahasiswa TELAT-DAN
Mahasiswa yang satu ini paling anti datang ke kampus tepat waktu. Hampir setiap harinya, si doi selalu datang terlambat! Jika ditanya sang dosen, pasti ada aja alasannya, “Maaf Pak/Bu, tadi saya kejebak macet” atau “Maaf Pak/Bu, tadi saya mesti antar tetangga saya ke rumah sakit karena ayannya kambuh!”. Hingga saat ini, keberadaan mahasiswa TELAT-DAN masih merajalela di negeri ini. Mahasiswa TELAT-DAN tidak hanya telat datang ke kampus, tetapi juga disertai dengan “kelebihan-kelebihan” lainnya, misalnya bertampang kusut (gak sempat mandi, akibatnya mata masih belekan) dan berpenampilan “terlalu apa adanya” (menggunakan pakaian yang masih kusut belum disetrika). Adapun motto dari mahasiswa TELAT-DAN, yaitu: “Lebih baik TELAT, daripada TIDAK SAMA SEKALI!”.
Mahasiswa yang satu ini paling anti datang ke kampus tepat waktu. Hampir setiap harinya, si doi selalu datang terlambat! Jika ditanya sang dosen, pasti ada aja alasannya, “Maaf Pak/Bu, tadi saya kejebak macet” atau “Maaf Pak/Bu, tadi saya mesti antar tetangga saya ke rumah sakit karena ayannya kambuh!”. Hingga saat ini, keberadaan mahasiswa TELAT-DAN masih merajalela di negeri ini. Mahasiswa TELAT-DAN tidak hanya telat datang ke kampus, tetapi juga disertai dengan “kelebihan-kelebihan” lainnya, misalnya bertampang kusut (gak sempat mandi, akibatnya mata masih belekan) dan berpenampilan “terlalu apa adanya” (menggunakan pakaian yang masih kusut belum disetrika). Adapun motto dari mahasiswa TELAT-DAN, yaitu: “Lebih baik TELAT, daripada TIDAK SAMA SEKALI!”.
2. Mahasiswa Kejar Tayang
Keseharian dari mahasiswa ini terlihat biasa-biasa saja, tak ada perbedaan yang mencolok bila dibandingkan dengan mahasiswa lain pada umumnya. Salah satu hal yang membuat mahasiswa ini terlihat “spesial” adalah ketika mendapatkan tugas ataupun ujian. Saat diberikan tugas oleh dosen, mahasiswa ini selalu berpegang teguh terhadap prinsip kerja SKS (Sistem Kebut Semalam). Artinya, semua tugas yang diberikan oleh dosen baru akan dikerjakan sehari sebelum tugas tersebut dikumpulkan. Begitu pula saat akan ujian, Mahasiswa Kejar Tayang baru akan belajar sehari sebelum ujian tersebut dilaksanakan. Baginya, selagi masih ada haari esok ngapain mesti dikerjakan hari ini? Ya, nggak?
Keseharian dari mahasiswa ini terlihat biasa-biasa saja, tak ada perbedaan yang mencolok bila dibandingkan dengan mahasiswa lain pada umumnya. Salah satu hal yang membuat mahasiswa ini terlihat “spesial” adalah ketika mendapatkan tugas ataupun ujian. Saat diberikan tugas oleh dosen, mahasiswa ini selalu berpegang teguh terhadap prinsip kerja SKS (Sistem Kebut Semalam). Artinya, semua tugas yang diberikan oleh dosen baru akan dikerjakan sehari sebelum tugas tersebut dikumpulkan. Begitu pula saat akan ujian, Mahasiswa Kejar Tayang baru akan belajar sehari sebelum ujian tersebut dilaksanakan. Baginya, selagi masih ada haari esok ngapain mesti dikerjakan hari ini? Ya, nggak?
3. Mahasiswa Orde Lama
Wuiz..tunggu dulu! Maksud dari Mahasiswa Orde Lama disini bukanlah mahasiswa yang ada di jaman pemerintahan Soekarno – Hatta. Yang dimaksud dari Mahasiswa Orde Lama disini adalah mahasiswa yang gayanya cupu abis, yakni masih mengamalkan mode ala jaman baheula. Setiap kali ke kampus, mahasiswa yang satu ini selalu mengenakan celana jeans mirip layar terkembang, kacamata segede spion motor ataupun ikat kepala ala Rambo. Tapi jangan salah, dibalik kecupuannya Mahasiswa Orde Lama cenderung memiliki kepintaran diatas rata-rata. Cupu, tapi pinter. Gitu deeeeeh…!!
Wuiz..tunggu dulu! Maksud dari Mahasiswa Orde Lama disini bukanlah mahasiswa yang ada di jaman pemerintahan Soekarno – Hatta. Yang dimaksud dari Mahasiswa Orde Lama disini adalah mahasiswa yang gayanya cupu abis, yakni masih mengamalkan mode ala jaman baheula. Setiap kali ke kampus, mahasiswa yang satu ini selalu mengenakan celana jeans mirip layar terkembang, kacamata segede spion motor ataupun ikat kepala ala Rambo. Tapi jangan salah, dibalik kecupuannya Mahasiswa Orde Lama cenderung memiliki kepintaran diatas rata-rata. Cupu, tapi pinter. Gitu deeeeeh…!!
4. Mahasiswa Modelicious
Mahasiswa yang satu ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan Mahasiswa Orde Lama. Ibarat kata seperi langit dan bumi, perbedaannya 180 derajat! Mahasiswa Modelicious sangat memperhatikan penampilan mereka ketika pergi ke kampus. Mulai ujung kepala hingga kaki, mereka harus terlihat perfect! Mereka sama sekali tak ingin terlihat ketinggalan jaman oleh teman-teman kampusnya. Setiap ada trend atau mode terbaru, pasti selalu mereka ikuti. Misalnya saja memakai pierching biar terlihat metal, memiliki ponsel BlackBerry walau sebenernya gaptek, menggunakan kawat gigi walau sebenarnya giginya rata, atau menggunakan lensa kontak biar kelihatan bule (padahal jatuhnya mirip mata kucing!). Semua itu semata-mata dilakukan untuk menarik perhatian teman kampusnya. Ya..walau sebenernya otak pas-pasan yang penting gaya! Motto mahasiswa Modelicious adalah “Tetap Gaya Walau Otak Apa Adanya”.
Mahasiswa yang satu ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan Mahasiswa Orde Lama. Ibarat kata seperi langit dan bumi, perbedaannya 180 derajat! Mahasiswa Modelicious sangat memperhatikan penampilan mereka ketika pergi ke kampus. Mulai ujung kepala hingga kaki, mereka harus terlihat perfect! Mereka sama sekali tak ingin terlihat ketinggalan jaman oleh teman-teman kampusnya. Setiap ada trend atau mode terbaru, pasti selalu mereka ikuti. Misalnya saja memakai pierching biar terlihat metal, memiliki ponsel BlackBerry walau sebenernya gaptek, menggunakan kawat gigi walau sebenarnya giginya rata, atau menggunakan lensa kontak biar kelihatan bule (padahal jatuhnya mirip mata kucing!). Semua itu semata-mata dilakukan untuk menarik perhatian teman kampusnya. Ya..walau sebenernya otak pas-pasan yang penting gaya! Motto mahasiswa Modelicious adalah “Tetap Gaya Walau Otak Apa Adanya”.
5. Mahasiswa High Tech
Sesuai dengan namanya, mahasiswa yang satu ini memang melek teknologi. Kesehariannya selama di kampus tak pernah lepas dari sebuah komputer jinjing (laptop) ataupun ponsel. Setiap kali kemana Ia pergi benda-benda tersebut selalu ada menemani, terutama ponsel. Saat mata kuliah sedang berlangsung, ponsel selalu menjadi daya tarik tersendiri baginya. Dikala sang dosen sedang mengajar, Ia lebih mementingkan untuk mengutak-atik ponsel kesayangannya bila dibandingkan dengan menerima materi dari sang dosen, salah satunya dengan membuka Facebook ataupun Twitter. Contoh kasusnya dengan mengupdate status Facebooknya, “Uuuuh..si dosen ngajarnya gak jelas, gak paham deh!” atau bahkan sekedar mengecek jumlah follower Twitternya, “Assiikk..follower gue udah 3 ribuan!”. Bahkan, ketika ujian berlangsung, ponsel tetap menjadi daya tarik tersendiri baginya untuk MENYONTEK, “Yes! Jawaban soal nomor 1-5 ada di Om Google, asikkk!”. Hebat banget kan?
Sesuai dengan namanya, mahasiswa yang satu ini memang melek teknologi. Kesehariannya selama di kampus tak pernah lepas dari sebuah komputer jinjing (laptop) ataupun ponsel. Setiap kali kemana Ia pergi benda-benda tersebut selalu ada menemani, terutama ponsel. Saat mata kuliah sedang berlangsung, ponsel selalu menjadi daya tarik tersendiri baginya. Dikala sang dosen sedang mengajar, Ia lebih mementingkan untuk mengutak-atik ponsel kesayangannya bila dibandingkan dengan menerima materi dari sang dosen, salah satunya dengan membuka Facebook ataupun Twitter. Contoh kasusnya dengan mengupdate status Facebooknya, “Uuuuh..si dosen ngajarnya gak jelas, gak paham deh!” atau bahkan sekedar mengecek jumlah follower Twitternya, “Assiikk..follower gue udah 3 ribuan!”. Bahkan, ketika ujian berlangsung, ponsel tetap menjadi daya tarik tersendiri baginya untuk MENYONTEK, “Yes! Jawaban soal nomor 1-5 ada di Om Google, asikkk!”. Hebat banget kan?
6. Mahasiswa AADC
Mahasiswa AADC? Maksudnya Ada Apa Dengan Cinta? Wueheee..bukan bro/sist, ini beda lagi. Mahasiswa AADC yang gue maksud disini adalah Mahasiswa Asal Ada Dirimu Cyiiin! Mahasiswa jenis ini tidak 100% kuliah dengan sepenuh hati. Ia kuliah bukan karena tekad dan tujuan yang bulat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan (*tsaaah), namun lebih disebabkan karena embel-embel lainnya. Yup, mahasiswa jenis ini mau kuliah hanya karena ada sang kekasih (pacar) ataupun cewek/cowok idaman yang juga kuliah di kampus tersebut. Selebihnya, ya ogah! Mahasiswa AADC (Asal Ada Dirimu Cyiiin!) bahkan rela menunda kelulusannya hanya karena tak ingin lepas dari sang kekasih ataupun cowok/cewek idaman hatinya. So sweeeeeat!
Mahasiswa AADC? Maksudnya Ada Apa Dengan Cinta? Wueheee..bukan bro/sist, ini beda lagi. Mahasiswa AADC yang gue maksud disini adalah Mahasiswa Asal Ada Dirimu Cyiiin! Mahasiswa jenis ini tidak 100% kuliah dengan sepenuh hati. Ia kuliah bukan karena tekad dan tujuan yang bulat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan (*tsaaah), namun lebih disebabkan karena embel-embel lainnya. Yup, mahasiswa jenis ini mau kuliah hanya karena ada sang kekasih (pacar) ataupun cewek/cowok idaman yang juga kuliah di kampus tersebut. Selebihnya, ya ogah! Mahasiswa AADC (Asal Ada Dirimu Cyiiin!) bahkan rela menunda kelulusannya hanya karena tak ingin lepas dari sang kekasih ataupun cowok/cewek idaman hatinya. So sweeeeeat!
7. Mahasiswa Plagiat
Mahasiswa yang satu ini beda lagi. Setiap kali ada tugas dari sang dosen, Ia selalu berharap gampang, “Ah..ngapain repot-repot ngerjain tugas, ntar copy paste aja dari si A atau si B”. Baginya, selagi masih ada teman yang bisa diharapkan untuk dicontek, semuanya pasti beres. Toh..ujung-ujungnya dapet nilai juga walaupun C, yang penting kan lulus! Ia selalu berpegang teguh pada prinsip kemahasiswaannya bahwa, “Gak ada di dunia ini yang gak mungkin. Tinggal ganti jenis huruf, ukuran huruf, beres deh. Gak semua dosen kan teliti!”. Grrrrgggg…!!!
Mahasiswa yang satu ini beda lagi. Setiap kali ada tugas dari sang dosen, Ia selalu berharap gampang, “Ah..ngapain repot-repot ngerjain tugas, ntar copy paste aja dari si A atau si B”. Baginya, selagi masih ada teman yang bisa diharapkan untuk dicontek, semuanya pasti beres. Toh..ujung-ujungnya dapet nilai juga walaupun C, yang penting kan lulus! Ia selalu berpegang teguh pada prinsip kemahasiswaannya bahwa, “Gak ada di dunia ini yang gak mungkin. Tinggal ganti jenis huruf, ukuran huruf, beres deh. Gak semua dosen kan teliti!”. Grrrrgggg…!!!
8. Mahasiswa Ya..Sudahlah
Mahasiswa yang termasuk dalam ketegori ini adalah MABA (Mahasiswa Abadi), yakni mahasiswa yang diatas 10 semester belum juga lulus-lulus (semoga saja diriku tidak termasuk, amin). Mahasiswa jenis ini pada umumnya terlalu sibuk berorganisasi, baik di kampus maupun di luar kampus. Kesibukannya yang begitu padat seolah-olah membuatnya terlena dan melupakan dunia bangku perkuliahan. Akhirnya setelah diancam DO (Drop Out), barulah mahasiswa ini lulus. Ya..sudahlah, tak apa berlama-lama kuliah asal lulus. Ya..sudahlah….
9. Mahasiswa Pamerlicious
Sesuai dengan namanya, mahasiswa yang satu ini emang paling suka pamer. Setiap memiliki barang baru, teman-temannya selalu dijadikan sasaran untuk ajang pamer. Mulai dari ponsel, pakaian, kendaraan dan barang baru lainnya, semua dipamerin. Contoh kasus :
Sesuai dengan namanya, mahasiswa yang satu ini emang paling suka pamer. Setiap memiliki barang baru, teman-temannya selalu dijadikan sasaran untuk ajang pamer. Mulai dari ponsel, pakaian, kendaraan dan barang baru lainnya, semua dipamerin. Contoh kasus :
- Setiap hari doi ke kampus gonta-ganti mobil. Hari senin naik mobil Toyanto Kejang, hari berikutnya naik mobil Suzuku Katanya, hingga hari-hari berikutnya dengan mobil Handuk Juzz. Setelah diteliti lebih jauh, eh..taunya si doi kerja di bengkel. Jadi semua mobil yang digunakannya itu milik pelanggannya, hihihihi…
- Setiap hari doi ke kampus gonta-ganti Hape. Mulai dari Nokiyem, BelekBerak, Samsudin, hingga iPin semua udah Ia gunakan. Setelah diteliti lebih jauh, eh..taunya si doi kerja di konter ponsel!
10. Mahasiswa TPS
Mahasiswa TPS? Apaan lagi nih? Tempat Pembuangan Sementara? BUKAN! Tempat Pemungutan Suara? BUKAN juga! Mahasiswa TPS yang gue maksud disini adalah Mahasiswa Tukang Pinjam Sebelah. Mahasiswa jenis ini termasuk mahasiswa yang nggak modal, jadi apa-apa pada pinjem ke teman sebelahnya. Misalnya, “Bro, pinjem dong pulpen lho, gue lupa bawa nih”. Padahal, bisa dipastikan bahwa pulpennya itu bukan lupa dibawa, melainkan emang gak punya! Contoh lainnya, “Sist, udah buat tugas Kalkulus? Gue pinjem dong! Gue udah kerja semalem, tapi bukunya ketinggalan di rumah”. Hasilnya, bisa dipastikan juga bahwa tugasnya bukan ketinggalan di rumah tapi emang belum dikerjakan sama sekali! Mahasiswa TPS sangat menyebar luar, bisa dipastikan bahwa di semua kampus terdapat mahasiswa jenis ini. TRAGIS!
Mahasiswa TPS? Apaan lagi nih? Tempat Pembuangan Sementara? BUKAN! Tempat Pemungutan Suara? BUKAN juga! Mahasiswa TPS yang gue maksud disini adalah Mahasiswa Tukang Pinjam Sebelah. Mahasiswa jenis ini termasuk mahasiswa yang nggak modal, jadi apa-apa pada pinjem ke teman sebelahnya. Misalnya, “Bro, pinjem dong pulpen lho, gue lupa bawa nih”. Padahal, bisa dipastikan bahwa pulpennya itu bukan lupa dibawa, melainkan emang gak punya! Contoh lainnya, “Sist, udah buat tugas Kalkulus? Gue pinjem dong! Gue udah kerja semalem, tapi bukunya ketinggalan di rumah”. Hasilnya, bisa dipastikan juga bahwa tugasnya bukan ketinggalan di rumah tapi emang belum dikerjakan sama sekali! Mahasiswa TPS sangat menyebar luar, bisa dipastikan bahwa di semua kampus terdapat mahasiswa jenis ini. TRAGIS!
11. Mahasiswa Dunia Lain
Keberadaan mahasiswa jenis ini di kampus sangat tidak jelas, yakni antara ada dan tiada. Mahasiswa yang termasuk dalam kategori ini adalah mahasiswa yang hobinya suka nitip absen. Jadi, absennya terisi tapi orangnya nggak ada. Aneh banget kan? Mahasiswa Dunia Lain sangat pintar dalam melihat situasi dan kondisi. Ia hanya akan menjalankan aksinya (nitip absen, red) pada mata kuliah atau dosen tertentu saja.
Keberadaan mahasiswa jenis ini di kampus sangat tidak jelas, yakni antara ada dan tiada. Mahasiswa yang termasuk dalam kategori ini adalah mahasiswa yang hobinya suka nitip absen. Jadi, absennya terisi tapi orangnya nggak ada. Aneh banget kan? Mahasiswa Dunia Lain sangat pintar dalam melihat situasi dan kondisi. Ia hanya akan menjalankan aksinya (nitip absen, red) pada mata kuliah atau dosen tertentu saja.
Kalo gue sendiri sih termasuk mahasiswa High Tech. Kalo otak lagi buntu disaat ujian, pasti deh ujung-ujungnya bakalan Googling, hahaha… Gue juga termasuk mahasiswa Kejar Tayang. Gue paling hobi ngerjain tugas sehari sebelum tugas tersebut dikumpulkan. Hasilnya, bisa kelar juga tugasnya, ihihihih… Nah, Anda sendiri termasuk mahasiswa jenis apa?
0 komentar:
Posting Komentar