Kick-off adalah awal mula permainan bola dimulai, pemain bola yang professional tidak peduli main dimana, melawan tim besar atau kecil, yang dia inginkan cuma kemenangan. Seperti kick-off juga mahasiswa yang baru masuk kuliah sudah seharusnya tidak memikirkan kuliah dimana, kendalanya apa, karena yang ditargetkan cuma satu, menamatkan kuliah.
Tahun pertama seperti setengah pertama babak pertama.  Tim yang berhasil cetak gol duluan bisa lebih relax kedepannya.  Mahasiswa tahun pertama yang berhasil adaptasi segera, dan tidak terlena  bebasnya dunia perkuliahan bisa serius belajar dengan baik, apabila  hasil nilainya baik, maka tidak perlu mengulang mata kuliah yang  remeh-remeh.
Tahun kedua seperti setengah kedua babak pertama.  Menjaga ritme dengan baik sangat diperlukan bagi mahasiswa yang sudah  serius. Karena apabila lengah, sebuah tim bisa jadi kebobolan, dan tidak  bersantai lagi kedepannya, begitu pula mahasiswa yang sudah sangat baik  di tahun pertama, janganlah melemah di tahun kedua, bila tidak ingin  pekerjaan menjadi berat pada tahun selanjutnya.
Tim  yang tidak konsentrasi pada babak pertama bisa memilih untuk  konsentrasi pada babak kedua dan menyelesaikan permainan sebagai  pemenang, atau memilih kalah, seperti beberapa teman yang mulai  berguguran tidak melanjutkan kuliah di tahun kedua, dengan beragam  alasan.
Tahun ketiga seperti masuk setengah pertama babak kedua,  biasanya beberapa yang menyadari bahwa lengah di babak pertama (tahun  pertama dan kedua) akhirnya kembali bertekad untuk menyelesaikan  permainan dengan tepat waktu (biasanya karena sadar sudah terlanjur  setengah jalan), tidak masuk perpanjangan waktu, apalagi adu penalti.  Dan yang sudah unggul tentu saja tinggal meneruskan permainan.
Tahun keempat adalah waktu terakhir, setengah kedua babak kedua,  masih ada waktu untuk memenangkan permainan bagi yang tertinggal. Masih  ada waktu untuk menyelesaikan 144 sks dalam 4 tahun bagi yang baru  tersadar di tengah perjalanan kuliah. Sementara yang sudah mencetak gol  duluan maka tinggal bersantai, tekanan berkurang dalam menyelesaikan  permainan.
Masuk Injury Time, masa paling mendebarkan dalam sepakbola, atau kalau diibaratkan anak kuliah, semuanya udah beres kecuali skripsi.
Sayang,  tidak semua bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, begitu juga tim bola  apabila berakhir seri, maka masuklah ke perpanjangan waktu (extra time),  tim yang berhasil mencetak gol, bisa memenangkan pertandingan. Begitu  juga untuk mahasiswa yang serius, masih diberi kesempatan extra time buat memperbaiki IPK atau menyelesaikan skripsi hingga beberapa tahun tergantung kebijakan kampus.
Namun apabila pertandingan masih berakhir seri setelah perpanjangan waktu, maka masuk adu penalti.  Adu penalti, 50-50, kalau bukan tim kandang yang menang maka tim  tandang lah yang menang. Begitu juga dengan mahasiswa yang terlalu lama  di extra time, selanjutnya hanyalah perang antara semangat melawan  waktu, 50-50, apabila semangat menang, maka lulus, permainan berakhir  bahagia, bila waktu yang menang, drop-out terjadi, permainan berakhir  menyedihkan.
Begitulah kira-kira, pilihannya semua ada sama kamu., dan percayalah adu penalti itu menegangkan.
Refrensi : http://www.deritamahasiswa.com/2012/02/kuliah-itu-bisa-diibaratkan-seperti.html 







0 komentar:
Posting Komentar