JAKARTA - Para pelajar yang tahun ini akan mengikuti  Ujian Nasional (UN) dapat sedikit bernafas lega. Pasalnya pemerintah  dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hanya  menggunakan standar kelulusan pada 2011 untuk tahun ini.
Pernyataan  ini dikemukakan Kabalitbang Kemendikbud Khairil Anwar. Dia menyebutkan,  standar nilai kelulusan tahun ini sama dengan tahun lalu, hanya  beberapa manajemen pelaksanaan yang berbeda.
"Untuk standar nilai  kelulusan sama dengan tahun kemarin. Tahun ini kami fokus untuk  meningkatkan kredibilitas UN dengan mengubah beberapa manajemen  pelaksanaannya. Dari hulu sampai ke hilir benar-benar kami jaga  keamanannya," kata Khairil kepada okezone di kantornya di Komplek Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2012).
Perbedaan  mencolok terlihat dari pemilihan percetakan soal-soal UN. Jika tahun  lalu di tiap daerah terdapat percetakan, maka tahun ini hanya terdapat  empat percetakan.
"Rentang kendali kami tidak memungkinkan untuk  mengawasi 33 percetakan yang ada di masing-masing provinsi, maka tahun  ini jumlah percetakan diminimalisasi menjadi empat percetakan yang  berada di Pekanbaru, Kudus, Semarang, dan Surabaya," ujarnya  menjelaskan.
Mantan Dekan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor  (IPB) tersebut mengungkapkan, pemilihan keempat percetakan berdasarkan  proses lelang yang diadakan secara terbuka. Dari sekira 300 percetakan  yang mengikuti lelang, hanya 16 yang memenuhi persyaratan yang  ditetapkan.
"Tidak sampai situ saja, kami pun mendatangi  percetakan tersebut guna melakukan pengecekan kesesuaian dengan dokumen  yang diberikan. Dari 16 percetakan, terpilih empat percetakan yang  menawarkan harga yang murah," tuturnya.
Dia menyebutkan, selama  proses pencetakan soal-soal UN, mereka menerapkan sistem security  printing. Keamanan pencetakan meliputi manajemen yang aman. Mulai dari  penggeledahan ketika keluar masuk ruangan percetakan, memasang CCTV,  serta ruangan percetakan soal yang terpisah dengan pencetakan buku atau  lainnya.
"Dengan sistem ini kami harapkan soal akan lebih  terjamin mutu dan keamanannya, serta ketepatan waktu pencetakan soal,"  kata Khairil.
Selain itu, dengan menerapkan security printing,  lanjutnya, kebocoran soal dapat terdeksi. "Selama ini jika ada informasi  soal bocor kami tidak bisa membantahnya karena tidak memiliki data  untuk membuktikan pernyataan tersebut. Dengan sistem ini bisa terdeksi  apakah informasi tersebut benar atau hanya isu. Bahkan, asal daerah yang  mengalami kebocoran soal bisa diketahui," tutur Khairil.
Untuk  soal UN, tahun ini tetap terdiri dari lima tipe soal. Perbedaannya,  kelima tipe soal akan benar-benar berbeda satu sama lain. "Tidak perlu  khawatir karena soal-soal tersebut sudah dikalibrasi sehingga tingkat  kesulitan pada masing-masing tipe soal sama. Kami sudah buktikan secara  ilmiah bahwa kelima tipe soal tersebut memiliki tingkat kesulitan yang  sama," ungkapnya.
Menurut Khairil, persiapan yang dilakukan lebih  awal untuk pelaksanaan UN 2012 seharusnya memberikan hasil yang lebih  baik pula dibandingkan tahun lalu.
"Persiapan sudah kami lakukan  lebih awal. Kisi-kisi soal bahkan telah kami berikan sejak November  2011 padahal tahun lalu kami baru memberikan kisi-kisi pada Februari,"  ujar mantan Dosen Matematika IPB tersebu








0 komentar:
Posting Komentar