Selasa, 06 Maret 2012

Yang Beda di UN 2012...

JAKARTA - Para pelajar yang tahun ini akan mengikuti Ujian Nasional (UN) dapat sedikit bernafas lega. Pasalnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hanya menggunakan standar kelulusan pada 2011 untuk tahun ini.




Pernyataan ini dikemukakan Kabalitbang Kemendikbud Khairil Anwar. Dia menyebutkan, standar nilai kelulusan tahun ini sama dengan tahun lalu, hanya beberapa manajemen pelaksanaan yang berbeda.

"Untuk standar nilai kelulusan sama dengan tahun kemarin. Tahun ini kami fokus untuk meningkatkan kredibilitas UN dengan mengubah beberapa manajemen pelaksanaannya. Dari hulu sampai ke hilir benar-benar kami jaga keamanannya," kata Khairil kepada okezone di kantornya di Komplek Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2012).

Perbedaan mencolok terlihat dari pemilihan percetakan soal-soal UN. Jika tahun lalu di tiap daerah terdapat percetakan, maka tahun ini hanya terdapat empat percetakan.

"Rentang kendali kami tidak memungkinkan untuk mengawasi 33 percetakan yang ada di masing-masing provinsi, maka tahun ini jumlah percetakan diminimalisasi menjadi empat percetakan yang berada di Pekanbaru, Kudus, Semarang, dan Surabaya," ujarnya menjelaskan.

Mantan Dekan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut mengungkapkan, pemilihan keempat percetakan berdasarkan proses lelang yang diadakan secara terbuka. Dari sekira 300 percetakan yang mengikuti lelang, hanya 16 yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

"Tidak sampai situ saja, kami pun mendatangi percetakan tersebut guna melakukan pengecekan kesesuaian dengan dokumen yang diberikan. Dari 16 percetakan, terpilih empat percetakan yang menawarkan harga yang murah," tuturnya.

Dia menyebutkan, selama proses pencetakan soal-soal UN, mereka menerapkan sistem security printing. Keamanan pencetakan meliputi manajemen yang aman. Mulai dari penggeledahan ketika keluar masuk ruangan percetakan, memasang CCTV, serta ruangan percetakan soal yang terpisah dengan pencetakan buku atau lainnya.

"Dengan sistem ini kami harapkan soal akan lebih terjamin mutu dan keamanannya, serta ketepatan waktu pencetakan soal," kata Khairil.

Selain itu, dengan menerapkan security printing, lanjutnya, kebocoran soal dapat terdeksi. "Selama ini jika ada informasi soal bocor kami tidak bisa membantahnya karena tidak memiliki data untuk membuktikan pernyataan tersebut. Dengan sistem ini bisa terdeksi apakah informasi tersebut benar atau hanya isu. Bahkan, asal daerah yang mengalami kebocoran soal bisa diketahui," tutur Khairil.

Untuk soal UN, tahun ini tetap terdiri dari lima tipe soal. Perbedaannya, kelima tipe soal akan benar-benar berbeda satu sama lain. "Tidak perlu khawatir karena soal-soal tersebut sudah dikalibrasi sehingga tingkat kesulitan pada masing-masing tipe soal sama. Kami sudah buktikan secara ilmiah bahwa kelima tipe soal tersebut memiliki tingkat kesulitan yang sama," ungkapnya.

Menurut Khairil, persiapan yang dilakukan lebih awal untuk pelaksanaan UN 2012 seharusnya memberikan hasil yang lebih baik pula dibandingkan tahun lalu.




"Persiapan sudah kami lakukan lebih awal. Kisi-kisi soal bahkan telah kami berikan sejak November 2011 padahal tahun lalu kami baru memberikan kisi-kisi pada Februari," ujar mantan Dosen Matematika IPB tersebu

0 komentar:

Posting Komentar